KARYA TULIS ILMIAH
MENGUJI KEEFEKTIFAN METODE PEMBELAJARAN EVERY ONE IS
TEACHER IN HERE di MI IBTIDAUL HUDA BANTAN AIR
DISUSUN
O
L
E
H
NITA SAFITRI
NURUL FATIHAH
KELAS : XII IPA 2
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANTAN
JALAN SOEKARNO HATTA SELATBARU
KECAMATAN BANTAN KABUPATEN BENGKALIS
TP : 2013/2014
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Mengajar
adalah menyampaikan atau menularkan pengetahuan dan pandangan. Dalam hal itu
baik murid maupun pengajar harus mengerti bahan yang di bicarakan. Dengan kata
lain dalam kegiatan mengajar itu harus terjadi suatu proses yaitu proses
belajar. Dalam proses belajar mengajar, metode menempati peranan yang tidak
kalah penting dari komponen lainnya dalam kegiatan belajar mengajar. Tidak ada
satu pun kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan metode atau pun
strategi pengajaran.
Metode pembelajaran merupakan sebuah
cara yang dilakukan oleh tenaga pendidik untuk menyampaikan materi pelajaran
kepada para peserta didiknya ketika pembelajaran sedang berlangsung. Metode
pembelajaran ini memegang peranan yang sangat penting dalam kaitannya dengan
tujuan untuk mencapai sebuah pembelajaran yang ideal dan efisien. Seorang
tenaga pendidik haruslah mengerti tentang banyak hal terkait dengan bagaimana
cara yang tepat yang harusnya mereka terapkan pada setiap peserta didik yang
mereka miliki. Hal ini jelas karena setiap lingkungan pembelajaran memiliki
kebutuhan metode pembelajaran yang berbeda karena di dasari oleh banyak faktor
yang berbeda.
Faktor yang mempengaruhi metode
pembelajaran yang harus diterapkan oleh tenaga pendidik adalah tentang peserta
didiknya. Ini karena setiap peserta didik memiliki karakteristik dan
perkembangan yang berbeda-beda maka karena itulah setiap tenaga pendidik
haruslah memahami setiap perkembangan yang dialami oleh peserta didik.
Salah satu
metode pembelajaran di kelas adalah metode Everyone is Teacher In Here. Metode Everyone is Teacher In Here dapat mempermudah siswa dalam
memahami pelajaran yang di berikan oleh pengajar.
Metode pembelajaran Everyone Is A
Teacher In Here adalah salah satu metode dalam model pembelajaran aktif (Active
Learning). “Metode pembelajaran Everyone Is A Teacher In Here adalah metode
pembelajaran yang digunakan oleh pendidik dengan maksud meminta peserta didik
untuk semuanya berperan menjadi narasumber terhadap semua temannya di kelas
belajar”. (Sudjana, 1989).
Ternyata tidak semua metode termasuk
metode Every One Is Teacher In Here ampuh untuk di jadikan metode dasar dalam
pembelajaran di sekolah. Maka dari itu, penulis ingin mengangkat tema tentang
keefektifan metode pembelajaran Every One Is Teacher In Here di MI Ibtidaul
Huda yang berada di Dusun Papal Bantan Air.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1.2.1
Apakah metode pembelajaran every one is
teacher in here efektif jika di terapkan di MI Ibtidaul Huda Bantan Air?
1.2.2
Bagaimana siswa menyikapi atau
menanggapi penggunaan metode pembelajaran Every one is teacher in here?
1.2.3
Apa usaha yang di lakukan oleh pengajar
untuk memaksimalkan metode pembelajaran Every one is teacher in here?
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan penulis
mengangkat tema tentang keefektifan metode pembelajaran Every One Is Teacher
In Here di MI Ibtidaul Huda yang berada di Dusun Papal Bantan Air adalah :
1.3.1
untuk mengetahui keefektifan metode pembelajaran Every
One Is Teacher In Here di MI Ibtidaul Huda yang berada di Dusun Papal Bantan
Air.
1.3.2
Untuk mengetahui sikap siswa dalam menyikapi dan
menanggapi penggunaan metode pembelajaran every one is teacher in here.
1.3.3
Untuk mengetahui usaha yang di lakukan
oleh pengajar untuk memaksimalkan metode pembelajaran Every one is teacher in
here.
1.3.4
Untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan dalam penggunaan metode pembelajaran every one is teacher in here di
saat pengajaran.
1.4 PEMBATASAN
MASALAH
Metode
pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Di karnakan metode pembelajaran memiliki jenis
yang sangat bervariasi dengan berbagai pendapat, maka penulis hanya akan
mengangkat 1 jenis metode pembelajaran yang sudah sangat umum, yakni Metode
Pembelajaran Every One Is Teacher In Here. Penulis juga akan membatasi ruang
lingkup di adakannya penelitian tentang Keefektifan Metode Pembelajaran Every
One Is Teacher In Here yakni di MI Ibtidaul Huda yang berada di Dusun Papal
Bantan Air
1.5 MANFAAT
Dalam penelitian ini manfaat yang diperoleh:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini untuk
meningkatkan mutu pendidikan, khusus mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini
tidak terlepas dari upaya pengembangan Bahasa Indonesia yang baik dan benar,
baik dalam bentuk tulisan maupun dalam bentuk lisan. Penelitian ini diharapkan
dapat dijadikan dasar untuk mengekspresikan pendapat, dan memberikan informasi
tentang gambaran penerapan metode Everyone
is Teacher Here yang tepat terhadap pembelajaran di sekolah.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini bermanfaat bagi siswa,
guru, peneliti, dan sekolah:
a. Bagi Siswa
Penelitian ini bermanfaat untuk melatih siswa dalam
belajar dan keterampilan menulis maupun berbicara, serta mampu meningkatkan mental
siswa untuk berbicara di depan siswa yang lain.
b. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru
yaitu:
Memberikan masukkan pada guru tentang keterampilan
berbicara siswa di depan kelas dengan
menggunakan metode Everyone is Teacher
Here, dan memperkaya pengetahuan siswa.
c. Bagi Peneliti
Manfaat bagi peneliti yaitu dapat memperkaya wawasan
tentang penerapan metode Everyone is
Teacher Here dalam pembelajaran.
d. Bagi Sekolah
Manfaat bagi sekolah adalah untuk meningkatkan mutu
dan kualitas proses dan hasil kegiatan belajar mengajar yang dilakukan,
khususnya keterampilan menulis dan berbicara.
1.6 PENJELASAN
ISTILAH
1.6.1
Pengertian Efektif
Pengertian efektifitas secara umum menunjukan sampai
seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal
tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas menurut Hidayat (1986) yang
menjelaskan bahwa “Efektifitas adalah
suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan
waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin
tinggi efektifitasnya”.
Sedangkan pengertian efektifitas menurut Schemerhon John R.
Jr. (1986:35) “ Efektifitas adalah
pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan output anggaran
atau seharusnya (OA) dengan output realisasi atau sesungguhnya (OS), jika (OA)
> (OS) disebut efektif ”.
Adapun pengertian efektifitas menurut Prasetyo Budi Saksono
(1984) “Efektifitas adalah seberapa
besar tingkat kelekatan output yang dicapai dengan output yang diharapkan dari
sejumlah input “.
Dari pengertian-pengertian efektifitas tersebut dapat
disimpulkan bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh
target (kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang
mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.
1.6.2
Pengertian Metode
Metode adalah prosedur
atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tertentu. Kemudian ada satu istilah
lain yang erat kaitannya dengan dua istilah ini, yakni tekhnik yaitu cara yang
spesifik dalam memecahkan masalah tertentu yang ditemukan dalam melaksanakan
prosedur
“Metode adalah cara
kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan” (Depdiknas, 2008:565). Metode lebih bersifat prosedural
dan sistematik karena tujuannya untuk mempermudah pengerjaan suatu pekerjaan.
Menurut Ngatmini
(2010:94)Metode berasal dari Greka, metha dan hodos. Metha artinya
melalui atau melewati, hodos berarti cara atau jalan. Metode diartikan
sebagai jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu.
Metode ini berfungsi sebagai salah satu alat untuk menyajikan bahan pelajaran
dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran. Dari beberapa pengertian di atas
maka dapat disimpulkan bahwa metode merupakan suatu cara, atau jalan yang
menyeluruh dan bersistem untuk mempermudah suatu tujuan tertentu yaitu untuk
menyajikan bahan ajar secara teratur atas dasar prinsip tertentu sesuai dengan
pendekatan yang melandasinya.
1.6.3
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan
ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap
dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah
proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Warsita (2008:85) “Pembelajaran adalah suatu usaha untuk
membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta
didik”.
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20
“Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar”.
Sudjana (2004:28) “Pembelajaran dapat diartikan sebagai
setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi
kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik
(warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan
membelajarkan”.
Corey (1986:195) “Pembelajaran adalah suatu proses dimana
lingkungan seseorang secara disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut
serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau
menghasilkan respons terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset
khusus dari pendidikan”.
Dimyati dan Mudjiono (1999:297) “Pembelajaran adalah
kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa
belajar aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar”.
Trianto (2010:17) “Pembelajaran
merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat
dijelaskan”. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi
berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Pembelajaran dalam
makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan
siswanya (mengarhkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam
rangkan mencapai tujuan yang diharapkan.
1.6.4
Every One Is Teacher In Here
Metode
pembelajaran Everyone Is A Teacher Here
adalah salah satu metode dalam model pembelajaran aktif (Active Learning). “Metode pembelajaran Everyone Is A Teacher Here adalah metode pembelajaran yang digunakan
oleh pendidik dengan maksud meminta peserta didik untuk semuanya berperan
menjadi narasumber terhadap semua temannya di kelas belajar”. (Sudjana, 1989).Menurut pendapatnya Sodiq (2001: 21), Metode Every One Is
teacher Here yaitu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan
prosespembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin
dicapaioleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya mencapaian
tujuan yaitu meliputi aspek: kemampuan mengemukakan pendapat,
kemampuanmenganalisa masalah, kemampuan menuliskan
pendapat-pendapatnya(kelompoknya) setelah melakukan pengamatan, kemampuan
menyimpulkan,dan lain-lain.
Tehnik
pembelajaran Every One Is Teacher Here (semua orang adalahguru), adalah
pembelajaran yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah,
menyenangkan dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan tuntutan
kompetensi, untuk mengembangkan Interaksi pembelajaran siswa dilakukan dengan
siswa menulis pertanyaan dikartu index dan mempersiapkan jawabannya, dan
berkomunikasi karena dengan berkomunikasi pembelajaran dititik beratkan pada
hubungan antar individu dan sumber belajar yang lain dan berorientasi pada
kemampuan individu untuk berhubungan dengan sumber belajar tersebut. Tehnik
pembelajaran ini memotivasi semua siswa untuk aktif dan memberi kesempatan pada
siswa untuk mengajar temannya dan mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu
yang sama, serta dapat membuat pertanyaan dan mengemukakan pendapat.[1][
Metode
“setiap orang adalah guru” merupakan cara tepat untuk mendapat partisipasi
kelas secara keseluruhan atau individual. Metode ini memberi kesempatan kepada
setiap siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan-kawannya (Suprijono,
2011:110).
Metode
Everyone is Teacher Here yaitu metode yang dapat digunakan untuk
meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan tujuan
yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya
mencapai tujuan yaitu meliputi aspek: kemampuan mengemukakan pendapat,
kemampuan menganalisa masalah, kemampuan menuliskan pendapat-pendapatnya
(kelompoknya)
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
METODE PEMBELAJARAN
Secara etimologis, metode berasal dari kata 'met'
dan 'hodes' yang berarti melalui. Sedangkan istilah metode adalah jalan atau
cara yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Sehingga 2 hal penting
yang terdapat dalam sebuah metode adalah : cara melakukan sesuatu dan rencana
dalam pelaksanaan.
Pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar
dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan
tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata
lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat
belajar dengan baik.
Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan
pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks
pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi
pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif),
juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan
(aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi
kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja.
Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan
peserta didik.
Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan
kreatifitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan
pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada
keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui
perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran
yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan kreatifitas guru
akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.
Berikut
adalah beberapa metode pembelajaran menurut
Ns. Roymond H. Simamora, M.Kep :
1.
Metode Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran
kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam
jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui
ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat
mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.
Gage dan Berliner (1981:457),
menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan
ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa
informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
Metode
pembelajaran diskusi
adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau
saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan
kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi
merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979:
251).
Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil
penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak
dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam
transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding
penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan
kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi.
3. Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk
menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana
cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya.
Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah dimana seorang guru atau seorang
demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan
kepada seluruh kelas suatu proses.
4.
Metode Ceramah Plus
Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu
metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode
ceramah, diantarannya adalah :
a. Metode ceramah tanya jawab dan tugas
b. Metode ceramah diskusi dan tugas
c. Metode ceramah demonstrasi dan
latihan
5. Metode
Resitasi
Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa
membuat resume dengan kalimat sendiri.
6. Metode
Eksperimental
Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa
melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu
yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami
sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu
obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek
yang dipelajarinya dengan kata lain siswa di ajar untuk belajar dengan cara
autodidak an pengajar hanya bertugas untuk mengawasi.
7.
Metode Study Tour (Karya wisata)
Metode study tour Study tour (karya
wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu
objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan
dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi
oleh pendidik.
8. Metode
Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar dengan
memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan
mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan,
fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu. Metode latihan keterampilan ini bertujuan
membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.
9. Metode
Pengajaran Beregu
Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari
satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik
ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal,
kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung
berhadapan dengan team pendidik tersebut
10. Peer
Theaching Method atau Every One Is Teacher In Here
Metode
Peer Theaching atau Every One Is Teacher In Here sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu
suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.
11.
Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode
mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem
solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari
data sampai pada menarik kesimpulan.
Metode problem solving merupakan
metode yang merangsang berfikir dan menggunakan wawasan tanpa melihat kualitas
pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai
merangsang siswanya untuk mencoba mengeluarkan pendapatnya.
12. Project Method
Project Method
adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta
didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
13. Taileren
Method
Teileren Method
yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian, misalnya ayat
per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentu saja berkaitan
dengan masalahnya.
14. Metode
Global (ganze method)
Metode Global
yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi,
kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil inti sari dari
materi tersebut.
2.2
METODE PEMBELAJARAN EVERY ONE IS TEACHER
IN HERE
Metode Everyone is Teacher Here yaitu metode
yang dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat
disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai
mata pelajaran, khususnya mencapai tujuan yaitu meliputi aspek: kemampuan
mengemukakan pendapat, kemampuan menganalisa masalah, kemampuan menuliskan
pendapat-pendapatnya (kelompoknya) setelah melakukan pengamatan, kemampuan
menyimpulkan, dan lain-lain.
Langkah-langkah pembelajaran metode
ini sebagai berikut: bagikan secarik kertas/kartu indeks kepada seluruh peserta
didik. Setiap peserta didik diminta menuliskan satu pertanyaan mengenai materi
pembelajaran yang sedang dipelajari di kelas (misal tugas membaca) atau sebuah
topik khusus yang akan didiskusikan di dalam kelas.
Kumpulkan
kertas, acak kertas tersebut kemudian bagikan kepada setiap peserta didik.
Pastikan bahwa tidak ada peserta didik yang menerima soal yang ditulis sendiri.
Mintalah peserta didik untuk membaca dalam hati pertanyaan pada kertas tersebut
kemudian mintalah kepada mereka memikirkan jawabannya.
Mintalah kepada peserta didik secara sukarela
membacakan pertanyaan tersebut dan menjawabnya. Setelah jawaban diberikan,
mintalah kepada peserta didik lainnya untuk menambahkan. Lanjutkan dengan
sukarelawan berikutnya (Suprijono, 2011:110-111).
Dalam hal metode Everyone is Teacher Here terdapat
tujuh prinsip pokok yang harus diterapkan oleh seorang guru dalam hal metode
pengajaran, yaitu:
1. Mengetahui
motivasi, kebutuhan, dan minat anak didiknya;
2. Mengetahui
tujuan pendidikan yang sudah diterapkan sebelum pelaksanaan pendidikan;
3. Mengetahui
tahap kematangan, perkembangan serta perubahan anak didik;
4. Mengetahui
perbedaan-perbedaan individu anak didik;
5. Memperhatikan
pemahaman dan mengetahui hubungan-hubungan, dan kebebasan berpikir;
6. Menjadikan proses pendidikan sebagai
pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik;
7. Menegakkan
contoh yang baik.
Menurut Prof. Suyanto,Ph.D. Dirjen
Mendikdasmen (2009: 17) “ Guru harus di ajak berubah dengan di latih terus
menerus dalam pembuatan satuan pelajaran, metode pembelajarannya yang berbasis Inquiry, discovery, contextual teaching and
learning, menggunakan alat bantunya, menyusun evaluasinya, perubahan
filosofinya dan lain-lain.”
Kelebihan
dan kekurangan strategi every osne is a teacher here
Strategi every one is a teacher here mempunyai beberapa kelebihan
diantaranya:
a. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa,sekalipun ketika
itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali segar.
b. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir, termasuk
daya ingatan.
c. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat.
Sedangkan kekurangan strategi every one is a teacher here
antara lain:
a. Memerlukan banyak waktu.
b. Siswa merasa takut apabila guru kurang dapat mendorong
siswa untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang.
c. Tidak mudah membuat pertanyaan
yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa
BAB III
METODOLOGI
Metode yang kami
gunakan adalah metode wawancara dan metode angket, metode wawancara adalah mendapatkan
informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden. Dan metode angket
dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan secara tertulis yang di sebarkan
kepada responden untuk di isi dengan alternative jawaban A,B, C,dan D.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 DESKRIPSI DATA
4.1.1
HASIL WAWANCARA
Hari :
Kamis
Tanggal :
3 April 2014
Pukul :
04:15 – 04:45 sore
Lokasi :
di Rumah Kepala Sekolah MI Ibtidaul Huda. Jl. Gajah Mada Bantan tengah
4.1.1.1 Pertanyaan
: Bagaimana anda menerapkan metode pembelajaran every one is teacher in here?
Jawaban : Saya menerapkan metode ini dengan cara
mempraktekkannya langsung kepada siswa, seperti meminta siswa untuk
menjelaskan suatu
masalah di depan kelas untuk melatih mental siswa.
4.1.1.2 Pertanyaan
: Bagaimana respon siswa MI Ibtidaul Huda saat anda menerapkan metode tersebut?
Jawaban : Alhamdulillah, siswa lebih aktif berbicara,
ini menandakan siswa senang dengan metode yang saya gunakan.
4.1.1.3 Pertanyaan
: Apakah semua guru menggunakan Metode tersebut?
Jawaban : Tidak, tidak seluruh Guru menggunakan
metode every one is teacher in here, sebagian
guru masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, karna melihat
situasi dan kondisi siswa, apalagi yang masih duduk di kelas 1, siswa masih
terlalu belia untuk di terapkan metode itu.
4.1.1.4 Pertanyaan
: Apa kesulitan yang anda temui di metode tersebut?
Jawaban : Kesulitannya adalah karna metode
mengharuskan seluruh siswa itu aktif berbicara, maka suasana kelas menjadi
ribut/ramai.
4.1.1.5 Pertanyaan
: Apakah anda selalu menggunakan metode ini di setiap pembelajaran ?
Jawaban : Tidak, saya menggunakan metode ini di saat
anak-anak sudah mulai jenuh dan bosan, karna metode ini cukup efesien bila di
tambahkan dengan permainan Game.
4.1.1.6 Pertanyaan
: Apakah metode ini cukup efektif jika di terapkan di MI Ibtidaul Huda Bantan
Air?
Jawaban : Menurut saya, dalam menyempurnakan
pembelajaran di sekolah ini, kami para guru tidak cukup bila hanya menyuguhkan
1 metode pembelajaran saja, tentu saja kami membutuhkan metode lain agar tidak
terkesan itu-itu saja, sehingga membuat anak-anak bosan.
4.1.1.7 Pertanyaan
: Bagaimana sikap siswa menyikapi metode pembelajaran ini?
Jawaban
: Alhamdulillah, mereka sangat
antusias, mereka menjadi lebih aktif, tapi tentu saja metode ini tidak bisa di
jadikan dasar pembelajaran, karna tidak semua materi bisa menggunakan metode
ini.
4.1.1.8 Pertanyaan
: Apa usaha Guru untuk memaksimalkan metode pembelajaran ini?
Jawaban : Kami Majelis Guru di MI Ibtidaul Huda
selalu berusaha menyuguhkan yang baru dan lebih kreatif, kami di awal jam
pelajaran biasanya menggunakan metode-metode pembelajaran yang lain yang kami
anggap lebih efektif, baru di akhir jam masuk atau pun anak-anak sudah mulai
kurang merespon pengajaran dari kami, kami memberikan Game-game yang membuat
anak lebih ceria, seperti game dengan menggunakan musik, kartu, uji
pengetahuan, hapalan dan lain-lain.
4.1.1.9 Pertanyaan
: Apakah metode ini akan terus anda gunakan?
Jawaban
: Tentu, selagi anak-anak suka, kami
Majelis Guru akan terus berusaha untuk kebaikan anak didik kami.
4.1.1.10 Pertanyaan :Apa kelebihan yang sangat anda
rasakan setelah anda menerapkan metode
pembelajaran every one is teacher in here?
Jawaban : Tentu sangat banyak sekali, anak menjadi
jauh lebih berani tampil di depan, wawasan mereka juga bertambah luas, dan
terutama keterampilan berbicara mereka, sudah terlihat lebih baik.
4.1.2
PENYEBARAN ANGKET
Hari :
Kamis
Tanggal :
3 April 2014
Pukul :
07:30-08:00 Pagi
Responden : Kelas VI MI Ibtidaul Huda Bantan Air.
Lokasi :
MI Ibtidaul Huda Jl. Pariwisata Bantan Air
4.1.2.1 BENTUK
ANGKET
Daftar
angket
Nama:
Kelas:
1.
Biasanya kamu lebih nyaman belajar
dengan siapa?
a. Guru
b. Teman
c. Orang
tuaa
d. Lain-lain
2.
Cara belajar yang paling kalian senangi
adalah?
a. Ceramah
b. Kelompok
c. Sendiri
d. Lain-lain
3.
Apakah kamu nyaman belajar dengan cara
diajari oleh sesama teman?
a. Nyaman
sekali
b. Nyaman
c. Kurang
nyaman
d. Tidak
nyaman
4.
Ketika menemukan kesulitan dalam
mengerjakan tugas, kepada siapa kamu bertanya?
a. Guru
b. Teman
c. Orang
tua
d. Lain-lain
5.
Apakah kalian sering menerapkan belajar
secara kelompok?
a. Sering
b. Kadang-kadang
c. Jarang
d. Tidak
pernah
6.
Apa alasan kamu melakukan belajar secara
kelompok?
a. Lebih
nyaman dan santai
b. Lebih
cepat untuk difahami
c. Tuntutan
dari guru
d. Lain-lain
4.1.2.2 HASIL
PENYEBARAN ANGKET
NO
|
Nama
Responden
|
Soal
1
|
Soal
2
|
Soal
3
|
Soal
4
|
Soal
5
|
Soal
6
|
||||||||||||||||||
a
|
b
|
c
|
d
|
a
|
b
|
c
|
d
|
a
|
b
|
c
|
d
|
a
|
b
|
c
|
d
|
a
|
b
|
c
|
d
|
a
|
b
|
c
|
d
|
||
1
|
Nurul Huda
|
^
|
|
|
|
|
^
|
|
|
^
|
|
|
|
|
^
|
|
|
^
|
|
|
|
^
|
|
|
|
2
|
Melsi Susan
|
|
|
^
|
|
|
^
|
|
|
|
^
|
|
|
|
|
^
|
|
|
|
^
|
|
^
|
|
|
|
3
|
Andhika
|
|
^
|
|
|
|
|
^
|
|
^
|
|
|
|
|
|
^
|
|
^
|
|
|
|
|
^
|
|
|
4
|
Ulil Azkia
|
|
|
^
|
|
|
^
|
|
|
|
^
|
|
|
|
^
|
|
|
|
^
|
|
|
|
^
|
|
|
5
|
M. Syafik
|
^
|
|
|
|
|
|
|
^
|
|
^
|
|
|
|
^
|
|
|
|
|
^
|
|
|
|
^
|
|
6
|
Febi Erika
|
|
|
^
|
|
|
^
|
|
|
|
^
|
|
|
|
|
^
|
|
|
^
|
|
|
|
^
|
|
|
4.2 ANALISIS
DATA
4.2.1
Wawancara
Maksud dari pertanyaan yang telah kami
ajukan adalah :
4.2.1.1 Menanyakan
cara penerapan metode pembelajaran every one is teacher in here.
4.2.1.2 Menanyakan
respon siswa terhadap penerapan metode
pembelajaran every one is teacher in here.
4.2.1.3 Menanyakan
apakah seluruh guru menggunakan metode every one is teacher in here.
4.2.1.4 Menanyakan
keslitan-kesulitan yang di dapati dalam penerapan every one is teacher in here.
4.2.1.5 Menanyakan
waktu dalam penggunaan metode pembelajaran every one is teacher in here.
4.2.1.6 Menguji
keefektifan penggunaan metode pembelajaran every one is teacher in here di MI
Ibtidaul Huda Bantan Air.
4.2.1.7 Mengetahui
sikap-sikap yang di berikan siswa terhadap penggunaan metode pembelajaran every
one is teacher in here di kelas.
4.2.1.8 Menanyakan
usaha-usaha yang di lakukan Majelis Guru untuk meningkatkan penggunaan metode
pembelajaran every one is teacher in here.
4.2.1.9 Menanyakan
apakah metode pembelajaran every one is teacher in here akan terus di gunakan
dalam pembelajaran.
4.2.1.10
Menanyakan kelebihan yang di dapat dalam
penggunaan metode pembelajaran every one is teacher in here.
4.2.2
Angket
4.2.2.1 Menanyakan
tentang siapa saja orang yang di anggap lebih nyaman untuk belajar bersama.
4.2.2.2 Menanyakan
cara belajar yang siswa sukai.
4.2.2.3 Menanyakan
kenyamanan siswa dalam belajar bersama teman sebaya. ( dalam hal ini di kaitkan
dengan metode pembelajaran every one is teacher in here)
4.2.2.4 Menanyakan
sasaran siswa ketika mendapat kesulitan dalam belajar, baik di rumah maupun di
sekolah.
4.2.2.5 Menanyakan
keinginan siswa untuk selalu belajar bersama atau pun secara individu.
4.2.2.6 Menanyakan
alasan-alasan siswa untuk belajar secara berkelompok.
4.3 INTERPRETASI DATA
4.3.1
Wawancara
Berdasarkan wawancara
yang telah kami lakukan, kami mendapat kesimpulan bahwa metode pembelajaran
every one is teacher in here masih belum efektif jika tidak di barengi dengan
metode-metode pembelajaran yang lain. Walaupun siswa menjadi lebih aktif, tetap
saja siswa bisa merasa jenuh dan malas untuk menerima pengajaran.
4.3.2
Angket
Berdasarkan angket yang
telah kami sebarkan di kelas IV MI Ibtidaul Huda Bantan Air. Kebanyakan siswa lebih
nyaman jika belajar dengan guru, lebih suka belajar secara berkelompok, nyaman
jika di ajari oleh teman sebaya, lebih banyak bertanya kepada teman dan orang
tua, sebagian ada yang enggan belajar berkelompok, dan ada yang suka, dengan
alsan lebih cepat mengerti.
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil
wawancara dengan salah satu guru di MI
Ibtidaul Huda Bantan Air, diperoleh data bahwa metode pembelajaran Every One is
Teacher In Here sangat efektif untuk
diterapkan bagi siswanya. Karena metode tersebut sangat membantu untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar. Siswa juga semakin mandiri dalam
belajar dan menyelesaikan berbagai persoalan ketika belajar. Serta karena
tingakat patisipasi siswa yang tinggi hal ini menyebabkan metode Every One is
Teacher In Here sanagat efektif jika
diterapkan diMI Ibtidaul Huda Bantan Air.
Kenyataan itu berasal
dari angket yang kami kumpulkan dari beberapa siswa di MI Ibtidaul Huda Bantan
Air. Mereka lebih senang ketika belajar secara berkelompok dan bertanya dengan
teman sesama. Hal ini karna mereka beranggapan belajar secara berkelompok atau
dengan teman sesama lebih cepat untuk di mengerti, nyaman dan santai.
5.2 SARAN
5.2.1
Bagi guru
-
Sebaiknya guru lebih mengawasi siswanya
ketika diterapkan metode Every One is Teacher In Here.
-
Sebaiknya guru mengerti metode apa yang
paling cocok untuk siswa berdasarkan situasi dan kondisi siswanya.
5.2.2
Bagi siswa
-
Siswa harus lebih aktif dalam mengikuti
metode pembelajaran yang diterpkan oleh para guru
5.2.3
Bagi sekolah
-
Hendaknya pihak sekolah lebih melengkapi
fasilitas belajar agar selalu mendukung peningkatan hasil belajar siswa.
Daftar Pustaka
1.
Rizali, Ahmad dkk, 2009, Dari Guru Konvensional menuju Guru
Profesional, Jakarta: Grasindo.
Comments
Post a Comment